"Prototype Alat Otomatis Pemberi Pakan dan Minum Ayam Berbasis Mikrokontroler AT89S51"
Judul diatas adalah merupakan salah satu usulan kelompok kami dalam melakukan PKM 2011. Kami berharap dengan adanya protype ini, dapat membantu masyarakat, khususnya para peternak ayam agar dapat terbantu dalam memberi makan ternak-ternak mereka.
Seiring meningkatnya jumlah pendapatan penduduk Indonesia maka semakin meningkat pula kebutuhan bahan makanan, termasuk bahan makanan yang berasal dari hewan terutama daging. Salah satu jenis ternak yang yang menjadi sumber utama penghasil daging adalah ayam di mana pemeliharaan dan konsumsi sudah menyebar di seluruh Indonesia, di samping itu, beberapa kelebihan yang dimiliki ayam sebagai bahan konsumsi telah menyebabkan terdapatnya preferensi yang tinggi dari masyarakat terhadap daging ayam potong. Di DKI Jakarta saja, kebutuhan ayam potong mencapai 1,5 juta ekor per hari. Sementara di Tanah Air kebutuhan ayam potong diperkirakan mencapai tiga juta sampai lima juta ekor per hari.(Tim Liputan 6 SCTV, Dusta Pedagang Ayam Potong, Diambil 2 Mei 2007, dari http://www.Liputan6.com).
Komoditas unggas mempunyai prospek pasar yang baik karena didukung oleh karakteristik produk unggas seperti ayam diterima oleh masyarakat Indonesia yang sebagian besar muslim, harga yang relatif murah dengan akses yang mudah karena sudah merupakan barang publik dan merupakan pendorong utama penyediaan protein hewani nasional. Sebagai salah satu sumber penyediaan protein hewani, masyarakat Indonesia mulai mencoba membuka usaha baru sebagai perternak ayam.
Bagi usaha peternak ayam, agar dapat menghasilkan kualitas yang baik maka sangat diperlukan pemeliharaan yang lebih baik dan dilakukan secara kontinu. Dalam pemeliharaan ayam, ada dua hal yang sangat berperan dalam kelangsungan hidup ayam tersebut yaitu jangka waktu pemberian pakan dan minum. Memberi pakan yang tepat dapat menghasilkan kualitas ayam yang sangat baik. Pemberian minum yang bersih dapat menjaga pertumbuhan ayam. Para peternak ayam di dalam memberi makanan masih menggunakan sistem memberi pakan dan minum secara manual. Dosis makanan untuk ayam umur sekitar 18 minggu ± 5 kali sehari, selang waktu 1 jam. Dengan adanya suatu rutinitas para petani peternak ayam dalam memberi pakan dan minum, terkadang kala muncul suatu masalah yaitu kelupaan dalam memberi makanan ataupun minuman.
Akibat munculnya suatu masalah, peternak ayam mulai mencari solusi atas permasalahan tersebut. Dengan ini penulis mencoba membuat satu solusi dimana mengubah sistem memberi makanan dan minuman manual menjadi sebuah sistem baru yaitu sistem pemberian makanan dan minuman otomatis dengan judul ″Prototype Alat Otomatis Pemberi Pakan dan Minum Ayam Berbasis Mikrokontroler AT89S51″
Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berpartisipasi program pemerintah dalam meningkatkan produksi ayam berkualitas.
2. Memudahkan dalam mengendalikan pemberian pakan dan minum kepada ayam.
3. Mampu menghemat pakan dan minuman untuk ayam agar tidak terbuang sia-sia dan terjamin kualitas makanannya.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi karya yang dapat diproduksi secara masal. Selain itu dapat pula dilanjutkan untuk keperluan hak cipta atau hak paten bila mungkin.
Berikut ini adalah metode pelaksanaan dari pembuatan prototype dari alat tersebut.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Dalam rangka penyelesaian penelitian ini, pelaksanaan kegiatan dilakukan di Laboratorium Teknik Industri Universitas Gunadarma, rumah kost, dan rumah tinggal.
Tahapan pelaksanaan/Jadwal Faktual
Tahap-tahap yang sudah dilakukan yaitu:
1. Analisis Kebutuhan
Tahap analisis kebutuhan terdiri dari beberapa jenis. Untuk kebutuhan pengumpulan data dan informasi dilakukan survei ke pusat perbelanjaan Glodok, Pasar Glodok dan rumah kost. Selain itu analisis kebutuhan juga dilakukan dalam rangka perumusan komponen yang sesuai untuk perancangan alat yang diusulkan. Hal ini dilakukan dengan studi pustaka.
2. Desain Konsep Sistem
Setelah analisis kebutuhan dirumuskan, maka selanjutnya adalah kegiatan desain atau merancang.
3. Pembuatan Alat
Setelah rancangan konsep selesai dilakukan selanjutnya kegiatan realisasi pembuatan alat. Pertama kali dilakukan perancangan alat dengan melakukan desain alur rangkaian pada software reads51 agar supaya dapat melakukan analisis sesuai dengan yang kita inginkan.
4. Uji Coba
Pengujian dilakukan di rumah kost dan evaluasi di Laboratorium Teknik Industri Universitas Gunadarma. Proses uji coba dilaksanakan setiap saat terhitung dari minggu ke-8 dan ke-9 selama proses penelitian berlangsung dalam 12 minggu.
Sumber:
Proposal PKM-K Universitas Gunadarma “Prototype Alat Otomatis Pemberi Pakan dan Minum Ayam Berbasis Mikrokontroler AT89S51” (4ID01 – September 2011)
teman jangan lupa yah masukin link gunadarma. Sekarang kan sudah mulai softskill, sebagai salah satu mahasiswa gunadarma ayo donk masukin link gunadarmanya.
BalasHapusdi cek ya studentsitenya ada pengumumannya lho... :)
www.studentsite.gunadarma.ac.id
Judulnya lumayan bagus ga. Masih ada yang lainnya ga?
BalasHapusKami tunggu kedatanganx di www.advotnote.com