Selasa, 23 Februari 2010

“KEBUDAYAAN KHAS SUKU BATAK KARO”


Seperti yang kita ketahui Indonesia adalah Negara dengan berbagai macam suku dan budaya. Dari sabang sampai merauke terbentang pulau-pulau yang didalamnya terdapat berbagai macam suku dan budaya bangsa Indonesia. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sedikit tentang kebudayaan batak karo, dimana kebudayaan batak karo adalah kebudayaan asli daerah saya dilahirkan.

Suku Karo adalah suku asli yang mendiami Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Deli Serdang, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, KAbupaten Dairi, Kota Medan, dan Kabupaten Aceh tenggara. Masyarakat Batak Karo sendiri bermukin di wilayah sebelah barat laut Danau Toba yang mencakup luas wilayah sekitar 5.000 kilometer persegi yang secara astronomis terletak sekitar antara 3′ dan 3′30″ lintang utara serta 98′ dan 98′30″ bujur timur. Wilayah Tanah Karo tersusun atas dua wilayah utama sebagai berikut:

ü Dataran tinggi Tanah Karo, yang mencakup seluruh wilayah Kabupaen Karo dan pusat administratifnya di kota Kabanjahe. Wilayah dataran tinggi Tanah Karo ini menjorok ke selatan hingga masuk ke wilayah Kabupaten Dairi (khususnya Kecamatan Taneh Pinem dan Tiga Lingga), serta ke arah timur masuk ke bagian wilayah Kecamatan Si Lima Kuta yang terletak di Kabupaten Simalungun. Masyarakat Karo menyebut wilayah pemukiman dataran tinggi ini dengan nama Karo Gugung.

ü Dataran rendah Tanah Karo yang mencakup wilayah-wilayah kecamatan dari Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang yang terletak pada bagian ujung selatan secara geografis ( namun tertinggi secara topografis). Wilayah ini dimulai dari plato Tanah Karo yang membentang ke bawah hingga mencapai sekitar kampung-kampung Bahorok, Namo Ukur, Pancur Batu, dan Namo Rambe yang ada di sebelah utara, serta Bangun Purba, Tiga Juhar, dan Gunung Meriah di sisi timur. Masyarakat Karo menyebut daerah ini dengan nama Karo Jahe (Karo Hilir).

Selain kefasihan dalam berbahasa Karo, ciri identitas terpenting seorang Karo dapat diketahui dari nama marga yang bersangkutan. Orang-orang Karo memiliki lima macam klan patrilineal atau marga, yaitu Karo-karo, Ginting, Tarigan, Sembiring, dan Peranginangin. Tiap-tiap marga ini terpecah lagi menjadi 13 hingga 18 submarga, sehingga secara keseluruhan dapat dijumpai sebanyak 83 submarga.

Nama suku ini dijadikan salah satu nama kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu kabupaten Karo . Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas.

Suku Karo mempunyai beberapa tari tradisional, di antaranya:

Ø Piso Surit

Ø Lima Serangkai

Ø Terang Bulan

Berikut ini adalah contoh dari pakaian adat suku batak karo yang juga digunakan sebagai pakaian untuk tari tradisional lima serangkai.


Demikian artikel ini saya buat, semoga bermanfaat bagi kita semua. Dan satu hal lagi yang ingin saya sampaikan bahwa Pendiri kota Medan adalah seorang putra Karo yaitu Guru Patimpus Sembiring Pelawi. Terimakasih atas perhatiannya wassalam…

Jumat, 12 Februari 2010

Mengapa Saya Bangga Menjadi Orang Indonesia?

Pertanyaan seperti ini mungkin jika dilayangkan kepada anak muda zaman sekarang, pasti sebagian besar akan menjawab “tidak”. Mengapa bisa ditarik kesimpulan demikan, karena sebagian besar anak muda sekarang sudah terbuai dengan alunan gaya ala western atau kebarat-baratan yang berarti mereka sudah merasa bahwa Indonesia adalah Negara yang ketinggalan zaman.

Tetapi bukan itulah yang mau ditekankan pada artikel ini, melainkan saya sebagai anak muda Indonesia sangat bangga sekali bisa lahir, tinggal dan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Mengapa saya dapat berkata demikian, karena saya merasa saat ini saya tinggal di sebuah Negara yang sangat luar biasa. Sejak dulu, Indonesia sudah terkenal dengan negara maritim, negara hukum, negara khatulistiwa, dan banyak istilah lainnya yang menggambarkan ketangguhan, kebiasaan, atau kondisi geografis dari Indonesia sendiri. Tetapi sesungguhnya Indonesia adalah Negara yang sangat kaya. Kaya akan Sumber Daya Alam, kaya akan seni dan budaya, kaya akan keindahan alamnya, kaya akan bahasa dan masih banyak lagi kekayaan yang terdapat di Indonesia. Sebagai pembuktian bahwa Indonesia memiliki kekayaan yang lebih dibandingkan Negara lainnya, saya akan memberikan contoh kecilnya. Jika contoh tentang Sumber Daya Alam, Seni dan Budaya, dan Keindahan Alam mungkin kita sudah bisa memperkirakannya secara jelas bahwa Indonesia lebih unggul, untuk itu saya akan memberikan contoh tentang banyaknya bahasa yang terdapat di Indonesia dibandingkan dengan Negara tetangga. Menurut harian kompas pada Rabu, 27 Mei 2009, Indonesia diyakini memiliki 746 bahasa di seluruh wilayah tanah air. Sekitar 442 bahasa yang sudah dipetakan oleh Pusat Bahasa Depdiknas saja, berasal dari 2185 daerah. Perbandingan dengan Malaysia dan Filipina, Indonesia jauh mengungguli. Sebanyak 147 jenis bahasa sudah ditemukan dan terpetakan di Filipina, sementara Malaysia ditemukan sekitar 113 jenis bahasa. Terbukti bukan, bahwa Indonesia memang layak untuk disebut Negara yang Kaya.

Untuk itulah saya selaku anak muda sangat bangga sekali tinggal di Negara ini dan menjadi warga negaranya. Walaupun terkadang memang saya juga ikut bergaya ala budaya barat, bukan berarti saya tidak bangga menjadi warga Negara Indonesia. Karena dalam suatu waktu saya juga bisa bergaya ala Indonesia sendiri, misalnya dalam suatu acara resmi saya menggunakan baju batik yang asli milik Indonesia dan seluruh dunia juga mengakui bahwa batik adalah milik Bangsa Indonesia.

Dengan adanya artikel ini semoga semua warga Negara Indonesia bisa semakin cinta terhadap Indonesia, khususnya anak muda yang nantinya akan menjadi penerus Republik Indonesia. Karena sebuah negara tidak akan bertahan dan berkembang jika para penerusnya yang akan menjadi pemimpin nantinya tidak memiliki rasa cinta terhadap negaranya sendiri.